Season of Content Creation

Pahami Siklus Kreativitas agar Konsisten Ngonten!

Sudah bulan Maret lagi. Tidak terasa, sudah satu tahun sejak saya resign dari pekerjaan kantoran dan beralih menjadi full-time sebagai Ibunya Boemi. Satu tahun lalu, saya mulai lebih dalam mengulik dunia content creation. Jujur, meskipun sudah hampir 10 tahun bergelut dengan media sosial, rasanya berbeda ketika platform ini menjadi ruang saya untuk benar-benar berkarya dan berbagi hal-hal yang saya sukai.

Ya, meskipun saya sudah pernah sukses menjalankan berbagai bisnis online, mencoba beriklan, endorse, paid promote, dan segala macam strategi digital marketing, saya menyadari satu hal: dunia digital tidak pernah tidur. Selalu ada inovasi baru, tren baru, perubahan algoritma, dan tantangan yang datang seiring berkembangnya zaman.

Saya masih ingat masa-masa saat menjalankan bisnis online dengan pola yang jelas—kapan produksi, kapan mulai beriklan, kapan membuka booth, dan sebagainya. Namun, ketika mulai fokus ngonten, rasanya seolah saya harus mencari ide setiap saat. Sampai akhirnya saya sadar: konsepnya sebenarnya sama.

Bisnis apa pun, termasuk dalam dunia konten, membutuhkan ritme yang tepat. Kita tidak bisa terus-menerus berlari tanpa jeda. Maka dari itu, saya ingin bertanya:

🔹 Pernah nggak sih merasa ide ngalir deras di satu waktu, tapi di waktu lain malah mentok banget?

🔹 Gimana cara kamu mengatur ritme kerja biar tetap produktif tapi nggak burnout?

Dulu, mungkin saya sering menyarankan, “Coba konsisten ngonten, 1 video 1 hari!” Tapi, apakah semua IRT bisa melakukannya? Atau, mari kita ubah pertanyaannya: Mana yang lebih mungkin bertahan lama?

1️⃣ Seorang mom creator yang menggebu-gebu membuat 1 video per hari, tapi hanya bertahan 30 hari sebelum kehabisan ide dan akhirnya burnout?

2️⃣ Seorang mom creator yang paham ritmenya sendiri, menyeimbangkan produktivitas berkarya dengan peran lainnya, dan bisa bertahan lebih lama?

Seiring waktu, saya mulai memahami bahwa kita sebagai ibu dan perempuan memiliki energi feminin yang bisa kita latih dan kelola. Energi feminin ini bukan tentang kelemahan, tapi tentang memahami ritme alami kita sendiri. Tentang bagaimana kita bisa selaras dengan kreativitas dan energi tanpa harus memaksakan diri dalam ritme yang tidak sesuai dengan diri kita.

📌 Austin Kleon, dalam bukunya Keep Going, membahas bahwa pekerjaan kreatif itu musiman. Ada saatnya kita sedang panen ide, dan ada saatnya kita hanya sedang menanam benih. Tidak mungkin kita terus-menerus dalam mode harvesting tanpa pernah beristirahat atau mencari inspirasi baru.

Konsep ini juga sejalan dengan yang dibahas oleh Tiago Forte dalam Building a Second Brain. Dia memperkenalkan istilah "Just-in-time productivity", di mana kita tidak perlu produktif setiap saat. Sebaliknya, kita perlu memahami kapan waktunya mengumpulkan ide, kapan waktunya eksekusi, dan kapan waktunya istirahat.

Mungkin ada yang bertanya, kenapa saya sering membahas feminine energy? Jawabannya cukup unik. Sejak SMP dan SMA, saya sering ikut olimpiade biologi. Salah satu topik yang saya pelajari adalah woman cycle, atau siklus perempuan. Siapa sangka, setelah bertahun-tahun kemudian, konsep ini justru relevan dengan dunia content creation?

sumber gambar: pinterest

Lalu, apa intinya? Kenali siklus dalam dirimu.Mulai dengan mencatat selama 28-30 hari:

📌 Kapan kamu merasa penuh ide, semangat membara, dan energi yang meluap-luap?

📌 Kapan kamu mulai merasa lelah, kosong, atau burnout?

Dengan memahami siklus ini, kamu bisa membuat jadwal yang lebih efektif:

🔹 Brainstorming & mencatat ide saat energi sedang tinggi

🔹 Batching konten saat sedang produktif

🔹 Take a break dan mengisi ulang kreativitas saat energi sedang rendah

Dalam content creation, bukan tentang memaksakan diri untuk terus berkarya, tetapi tentang mengelola ritme agar bisa bertahan lama.

Saya tahu bahwa berkarya dan aktualisasi diri adalah kebutuhan tertinggimu. Tapi, memaksakan sesuatu tanpa strategi hanya akan membuatmu cepat lelah. Lebih baik cari cara yang selaras dengan ritmemu, sehingga perjalananmu sebagai kreator bisa berkelanjutan.

Kalau kamu butuh panduan untuk melacak siklus kreativitasmu, saya punya Mini Journal GRATIS untuk tracking harianmu. Atau, tunggu newsletter saya minggu depan untuk dashboard lengkap yang akan membantu kamu memahami pola produktivitasmu! 💡✨

Teruntuk teman-teman yang membaca tulisan ini. Silakan komen atau DM untuk feedback berupa kritik atau saran tulisan selanjutnya. Termasuk juga jika ada pertanyaan yang sekiranya bisa saya ulas lebih dalam juga silakan feel free untuk menghubungi saya.

Bisa klik tombol ini untuk mendapatkan akses Ebook Storytelling ibunyaboemi.

Klik tombol ini untuk support tulisan-tulisan Ibun ya.

Join Mini Class Ibun sekarang.
Limited seat.

Dapatkan akses ke Feminime Content System buatan Ibun. Mini Modul + Template Notion

Reply

or to participate.