Ngonten Tanpa Iri:

Menumbuhkan Semangat di Tengah Ramainya Panggung Digital

Dunia kreator itu dinamis, ya.

Kita bisa melihat dunia berubah hanya dalam hitungan detik—semuanya cukup dari genggaman. Peluang makin terbuka untuk siapa pun yang mau memanfaatkan momentum dan sumber daya yang ada.

Istilah creator economy pun sudah bukan sesuatu yang asing.

Di sepanjang 2023–2024, kita disuguhkan banyak kelas, e-book, sampai produk digital yang hadir mengikuti tren dan kebutuhan. Semua ini seperti shortcut, tapi tetap saja: tidak ada yang benar-benar instan.

Beli kelas supaya bebas hutang? Mungkin saja, asal memang mau mengoptimalkan ilmu, kemampuan, dan tekad.

Tapi ah, pembukaan yang panjang, ya, Bun.

Aku cuma ingin mengingatkan—buat diriku sendiri, dan mungkin buatmu juga. Soal FYP, viral, atau growth cepat… semua itu mungkin memang ada “ilmunya.” Tapi seringkali, yang disebut “ilmu” itu bukan rumus sakti—melainkan hasil dari mengoptimalkan potensi yang kita punya, dan kondisi yang sedang berjalan.

Case-nya begini…

Beberapa waktu terakhir, timeline-ku dipenuhi kabar pencapaian:

Ada yang cuan 10 juta dalam sehari.

Ada yang followers-nya naik 10K hanya dalam semalam.

Rasanya ikut senang, ikut excited, tapi di sela itu… muncul juga rasa reflektif:

“Aku juga bahas topik itu, kok akunku growth-nya beda ya?”

“Padahal aku duluan jualan produk digital, tapi penghasilanku belum segitu juga…”

Dan aku paham banget… kadang kita nggak sadar, membandingkan diri dengan keberhasilan orang lain.

🧠 Kenapa Kita Iri?

(Social Comparison Theory)

Menurut Social Comparison Theory dari Leon Festinger, manusia itu secara naluriah akan membandingkan dirinya dengan orang lain—buat tahu sejauh mana dirinya berkembang.

Di dunia media sosial, perbandingan ini terjadi nyaris setiap hari.

Timeline penuh dengan pencapaian, angka, testimoni keberhasilan.

Tanpa sadar, kita merasa seperti sedang lomba. Padahal… setiap orang sedang lari di lintasan yang berbeda.

Yang kita lihat hanya highlight.

Padahal di balik 10 juta per hari, mungkin ada 10 bulan trial & error.

Di balik followers 10K, mungkin ada ratusan konten yang nggak kelihatan.

Kita iri pada hasil, padahal yang sesungguhnya bernilai adalah prosesnya.

🌱 Bagaimana Mengubah Sudut Pandang?

(Growth Mindset – Carol Dweck)

Growth mindset mengajarkan bahwa kemampuan kita itu bisa berkembang. Dan keberhasilan orang lain bukan ancaman—melainkan bukti bahwa hal itu mungkin terjadi.

Kalau kamu pernah berpikir:

“Dia bisa, berarti aku kalah...”

coba ubah menjadi:

“Dia bisa, berarti memang mungkin. Mungkin aku juga bisa—dengan caraku sendiri.”

Setiap orang punya waktu dan cara bertumbuh yang berbeda.

Ada yang naik cepat karena momentum-nya tepat.

Ada yang pelan tapi stabil, dan nggak mudah lelah.

Dan semuanya sah.

Nggak perlu merasa harus jadi yang tercepat—cukup jadi yang paling bertahan.

🔥 Ngonten untuk Apa?

(Intrinsic Motivation – Deci & Ryan)

Kalau kita ngonten cuma buat viral, likes, atau angka… kita akan gampang capek.

Motivasi eksternal itu bisa cepat padam kalau nggak sesuai ekspektasi.

Yang lebih tahan lama justru motivasi dari dalam (intrinsic motivation).

Ketika kamu ngonten karena suka, karena ingin berbagi, atau ingin jadi versi terbaik dirimu—hasilnya mungkin pelan, tapi kamu akan jauh lebih bahagia menjalaninya.

Tanyakan lagi ke diri sendiri:

“Aku ngonten untuk apa?”

“Apa yang membuatku semangat meski belum viral?”

🌸 Kamu Sedang Tumbuh

Iri itu manusiawi. Tapi jangan biarkan ia membutakan perjalananmu.

Karena kamu nggak tahu, bisa jadi orang lain juga sedang iri dengan konsistensimu.

Dengan ketulusanmu. Dengan cara kamu tetap bertahan, meski belum sebesar mereka.

Hari ini, mungkin kamu belum tembus FYP.

Tapi mungkin... kamu sudah berhasil mengubah satu orang dengan kontenmu.

Dan itu... sudah luar biasa.

💌 Dua Pertanyaan untuk Kamu Renungkan:

1. Kalau tidak ada yang melihat kontenmu, apa kamu masih mau tetap buat?

2. Apa satu hal dari dirimu hari ini yang pantas kamu syukuri?

Teruntuk teman-teman yang membaca tulisan ini. Silakan komen atau DM untuk feedback berupa kritik atau saran tulisan selanjutnya. Termasuk juga jika ada pertanyaan yang sekiranya bisa saya ulas lebih dalam juga silakan feel free untuk menghubungi saya.

Bisa klik tombol ini untuk mendapatkan akses ngobrol bareng ibunyaboemi.

Klik tombol ini untuk support tulisan-tulisan Ibun ya.

Reply

or to participate.