- Feminime Content
- Posts
- Kreator, Sudah Kenal Dirimu Sendiri?
Kreator, Sudah Kenal Dirimu Sendiri?
90% Kreator Pemula Berhenti di Tengah Jalan, Kenapa?
Katanya, 90% kreator pemula akan berhenti di tengah jalan karena kehilangan arah. Banyak yang bingung menentukan topik konten atau kesulitan mencari ide. Hingga akhirnya, mereka dihadapkan pada dilema: Haruskah saya berhenti atau terus lanjut ngonten?
Padahal, ngonten bukan hanya sekadar soal mengunggah konten. Ada value yang harus kita hadirkan. Namun, sering kali, justru value inilah yang menjadi sumber kebingungan. Sederhananya, banyak kreator kebingungan dengan diri mereka sendiri.
"Sebenarnya aku ini mau share apa sih?"
"Aku ingin share tentang hobi, aktivitas, tapi juga ingin jualan."
Di sisi lain, ada yang menyarankan untuk menentukan niche terlebih dahulu. Namun, ada juga yang mengatakan bahwa niche adalah bagian dari diri kita sendiri. Lalu, bagaimana seharusnya? Apakah saya benar-benar tidak mengenal diri sendiri sampai kebingungan seperti ini?
Apakah Kamu Pernah Merasa Begitu?
Saya rasa, banyak yang pernah merasakannya—termasuk saya sendiri. Membangun Instagram @ibunyaboemi selama kurang lebih satu tahun membuat saya belajar banyak hal. Pelajaran ini akhirnya ingin saya bagikan kepada yang lain.
Membangun Instagram bukan hanya soal mencapai 100, 1.000, atau bahkan 10.000 followers. Lebih dari itu, ini tentang menemukan apa yang benar-benar ingin kita bagikan kepada orang lain. Hingga pada akhirnya, kita dikenal sebagai seseorang dengan pesan yang kuat.
Perjalanan Saya Menemukan Value
Awalnya, saya pikir akan seru jika membahas tentang marketing brand/usaha, mengingat latar belakang saya adalah retail marketing. Ditambah lagi, saya memiliki pengalaman di bidang marketing, baik untuk brand sendiri maupun brand orang lain.
Namun, ternyata tidak. Ketika awal membangun konten di @ibunyaboemi, saya berbagi tentang itu. Tapi, seiring berjalannya waktu, saya mulai menemukan value, niche, atau apapun sebutannya—dan di sinilah saya menemukan diri saya.
Saya dipanggil Ibun atau Ibunya Boemi, seorang ibu rumah tangga yang bangkit dari keresahan setelah resign dari pekerjaan dan memiliki anak. Berbekal pengalaman 10 tahun di dunia digital marketing, khususnya sebagai social media specialist, saya mulai fokus membahas perjalanan saya di dunia konten, terutama Instagram.
Mulai dari tips ngonten di Instagram, growth mindset, hingga progres-progres yang saya kerjakan.
Menjadi Diri Sendiri yang Menginspirasi

1 tahun perjalanan
Di luar ekspektasi, hal-hal yang saya bagikan dengan gaya personal justru menarik perhatian audiens saya. Dari sini, saya bukan hanya menjadi kreator yang membahas tips ngonten, tapi juga mendapatkan kesempatan untuk menjadi teman belajar bagi kreator lainnya, komunitas, hingga brand.
Ternyata, semua ini terjadi karena saya hanya sedang menjadi diri sendiri—berbagi hal-hal yang memang dekat dengan hidup saya.
Saya akan share tentang proses self actualization ini, siapa tahu Anda juga sedang di tahap ini. Tentu saja hal ini sudah pernah saya share di Threads.

Menemukan Self-Actualization: Analogi Pohon yang Tumbuh
Dalam perjalanan menjadi kreator yang autentik, sering kali kita dihadapkan pada kebingungan tentang siapa diri kita dan apa yang sebenarnya ingin kita bagikan. Untuk memahami konsep self-actualization atau aktualisasi diri, bayangkan diri Anda seperti sebuah pohon yang sedang tumbuh.
Akar: Memenuhi Kebutuhan Dasar
Akar pohon menggambarkan kebutuhan dasar Anda—seperti makan, tempat tinggal, dan rasa aman. Sama seperti pohon yang tidak bisa tumbuh tanpa akar yang kuat, Anda juga memerlukan dasar yang kokoh. Ketika kebutuhan ini terpenuhi, Anda bisa mulai tumbuh ke tahap berikutnya.Batang Pohon: Mencari Makna dan Pengakuan
Seiring waktu, pohon mulai tumbuh lebih tinggi, membangun batang yang kuat. Ini adalah fase ketika Anda mencari pengakuan sosial, membangun hubungan bermakna, dan mulai mengukir identitas diri. Sebagai kreator, ini adalah momen Anda mulai memahami peran Anda di komunitas atau audiens yang Anda bangun.Cabang dan Daun: Mengembangkan Potensi Diri
Cabang yang berkembang dan daun yang tumbuh mewakili eksplorasi potensi Anda. Di sini, Anda mulai berbagi hal-hal yang bermakna, menyalurkan kreativitas, dan memberikan kontribusi kepada audiens. Seiring waktu, Anda mulai menemukan kepercayaan diri untuk membagikan apa yang benar-benar penting bagi Anda.Puncak Pohon: Mencapai Aktualisasi Diri
Di puncak pohon, saat pohon tumbuh sepenuhnya, Anda mencapai titik di mana Anda merasa puas dan percaya diri dengan siapa diri Anda. Di sini, Anda tidak lagi terpengaruh oleh ekspektasi orang lain dan mulai menjalani hidup sesuai dengan tujuan yang sejati.
Sebagai kreator, self-actualization adalah momen di mana Anda merasa sepenuhnya menjadi diri sendiri—berbagi hal yang bermakna, tanpa dibayangi keraguan atau ketakutan. Ini bukan tujuan akhir, melainkan perjalanan yang terus berkembang, seperti pohon yang selalu tumbuh, meski tidak selalu sempurna.
Authenticity is a collection of choices that we have to make every day. It’s about the choice to show up and be real. The choice to be honest. The choice to let our true selves be seen.
Teruntuk teman-teman yang membaca tulisan perdana saya. Silakan komen atau DM untuk feedback berupa kritik atau saran tulisan selanjutnya. Termasuk juga jika ada pertanyaan yang sekiranya bisa saya ulas lebih dalam juga silakan feel free untuk menghubungi saya.
Dukung tulisan Ibun dengan klik disini.
Dapatkan Feminime Content System disini.
Reply