• Feminime Content
  • Posts
  • Kolaborasi di Era Digital: Bertumbuh Bersama, Bukan Sendirian

Kolaborasi di Era Digital: Bertumbuh Bersama, Bukan Sendirian

Catatan dari Perjalanan Bun Intan dan Komunitas Feminine Creator

Dunia digital membuat segalanya terasa mungkin.
Kolaborasi yang dulu terasa jauh dan eksklusif, kini bisa terjadi dari DM sederhana, sesi Zoom kecil, atau bahkan dari komentar yang saling menyapa. Rasanya, tak ada lagi batasan terlalu besar bagi mereka yang ingin tumbuh bersama. Apalagi jika kita punya visi yang serupa.

Minggu ini, saya ingin berbagi tentang kisah kolaborasi dengan salah satu member Feminine Creator — komunitas Ibu-ibu yang bergabung dalam kelas saya.

Namanya Bun Intan.
Seorang Ibu, kreator, dan pemilik online shop. Tapi di balik semua itu, ada perjalanan yang tidak semua orang tahu.

Dari Ragu ke Reconnect

Sebelum kembali aktif membuat konten, Bun Intan pernah cukup lama vakum dari dunia digital. Padahal sebelumnya, ia sudah pernah membangun audiens lumayan besar di TikTok. Tapi kemudian datang fase dua tahun vakum. Masa-masa penuh refleksi dan perjuangan — membangun usaha sambil bergulat dengan keinginan untuk kembali berkarya.

Rasa tidak percaya diri itu wajar, bukan?

“Aku masih bisa nggak ya bikin konten?”
“Masih ada yang mau nonton nggak ya?”

Tapi siapa sangka, di tengah keraguan itu, semesta mempertemukan kami dalam ruang kecil bernama kelas Ibunya Boemi.

Merekah Kembali, Seperti Flamingo

Secara teknis, Bun Intan sebenarnya sudah jago.
Tapi kadang yang kita butuhkan bukan tambahan ilmu — melainkan ruang untuk melihat ulang cara kita melangkah. Saat sesi brainstorming bersama saya, kita berdiskusi tentang bagaimana menemukan flow yang sesuai dengan tujuan konten. Bukan sekadar posting demi algoritma, tapi konten yang menyambungkan kita pada nilai-nilai yang ingin dibawa.

Saya mengibaratkan fase ini seperti flamingo yang merekah.
Kadang, kita hanya butuh tempat aman untuk mengembalikan warna asli kita. Tempat yang nggak menuntut sempurna, tapi percaya bahwa setiap orang bisa tumbuh dengan caranya sendiri.

Kolaborasi Tak Lagi Butuh Izin dari Angka

Dari sinilah kolaborasi kami lahir.
Bukan karena angka followers, bukan karena viral, tapi karena kesamaan nilai: ingin tumbuh bersama.

Webinar yang kami adakan pada 20 April ini bukan sekadar event — tapi simbol bahwa ketika Ibu-Ibu saling percaya dan memberi ruang, yang tumbuh bukan cuma konten, tapi juga keberanian dan kepercayaan diri.

Kelas ini memang bukan sekadar kelas.
Ia adalah komunitas.
Tempat bertumbuh, berproses, dan terkoneksi.

Ruang untuk Berani Kembali

Saya tahu tidak semua orang punya ruang aman untuk kembali berkarya. Kadang bukan karena tidak mampu, tapi karena terlalu banyak suara di dalam kepala. Semoga kisah Bun Intan ini menjadi pengingat bahwa perjalanan kembali bisa dimulai dari langkah kecil: percaya diri lagi, bertanya ulang arah, dan membiarkan diri merekah pelan-pelan.

Kalau kamu sedang dalam fase ragu untuk mulai lagi — tahu bahwa kamu tidak sendiri. Di sini, kami selalu punya ruang untukmu.

Sampai bertemu di ruang tumbuh selanjutnya.

Teruntuk teman-teman yang membaca tulisan ini. Silakan komen atau DM untuk feedback berupa kritik atau saran tulisan selanjutnya. Termasuk juga jika ada pertanyaan yang sekiranya bisa saya ulas lebih dalam juga silakan feel free untuk menghubungi saya.

Bisa klik tombol ini untuk mendapatkan akses ngobrol bareng ibunyaboemi.

Klik tombol ini untuk support tulisan-tulisan Ibun ya.

Reply

or to participate.