Hook Aja Ternyata Nggak Cukup:

Sudah Ngonten, Tapi Kok Sepi?

Saya kadangngomel dalam hati:

“Udah posting, udah curhat jujur, udah kasih nilai… tapi kok yang respon sedikit?”

Tenang, bukan berarti konten kita kurang bagus.

Tapi bisa jadi... ada satu elemen kecil yang terlupa:

Call to Action (CTA)

Ajak bicara. Ajak bertindak. Ajak terhubung.

CTA itu Bukan Jualan. CTA itu Jembatan.

Banyak yang mengira CTA itu cuma soal:
“Klik link ini”, “Beli sekarang”, atau “Daftar kelas”.

Padahal, CTA adalah sinyal bahwa kita membuka pintu percakapan.

Tanpa CTA, konten Ibu seperti ngobrol sendiri di tengah keramaian.
Dengan CTA, Ibu memberi ruang bagi audiens untuk masuk, menanggapi, dan ikut hadir.

Contoh CTA Sederhana, Tapi Mengundang:

  • “Ibu pernah merasa begini juga?”

  • “Kalau kamu ada di posisi ini, apa yang kamu lakukan?”

  • “Tulis 1 hal yang kamu syukuri hari ini, yuk!”

  • “Kalau posting ini relate, kirim ke sahabat Ibumu ya.”

  • “Komentar pakai emoji kalau kamu baca sampai sini.”

CTA tidak harus panjang. Tapi harus jelas.
Karena audiens kita nggak selalu tahu, apa yang harus dilakukan setelah melihat konten kita.

CTA Cocok untuk kita yang Lagi Belajar Ngonten

Kenapa penting?

Karena kita ingin terhubung, bukan hanya terlihat.
Karena kita ingin membangun komunitas, bukan hanya penonton.
Karena kita ingin mengajak bicara, bukan cuma menyampaikan.

CTA adalah cara paling lembut, tapi efektif, untuk membangun kedekatan digital.

Pengalaman Pribadi: CTA yang Nggak Sekadar 'Ayo Beli'

Di akun saya sendiri @ibunyaboemi, CTA yang ringan dan manusiawi seperti:

“Komen SIAP TUMBUH kalau kamu juga lagi bangun dari nol.”

Atau:

“MAKASIH bun udah diskusi di kolom komentar ❤️”

… justru membuka ruang untuk ngobrol yang lebih hangat.
Bahkan, dari sana sering lanjut ke DM, dan percakapan bisa jadi lebih dalam.

Tapi gimana dengan jualannya?
Tenang. Promosi tetap bisa dilakukan lewat story, CTA di carousel, atau konten khusus promosi.

Yang penting: jangan ganggu momen emosional dengan hard-sell yang buru-buru.
Karena pernah kan, kita merasa “tersentuh banget” sama konten...
eh, tiba-tiba ditutup dengan “Transfer sekarang ke rekening ini ya…” jadi ilfeel, ya?

Tips Merancang CTA yang Natural dan Nyambung

Tanya dirimu dulu:
“Apa yang aku ingin audiens rasakan atau lakukan setelah melihat ini?”

Sesuaikan dengan jenis kontennya:

  • Konten refleksi → Ajak share cerita

  • Konten edukasi → Ajak simpan atau kirim ke teman

  • Konten promosi → Ajak klik link bio atau DM

Gunakan bahasa sehari-hari:

  • “Yuk ngobrol…”

  • “Pernah ngerasain juga?”

  • “DM aku aja kalau kamu butuh teman cerita.”

CTA: Latihan Percaya Diri Lewat Konten

Mengajak orang berinteraksi itu butuh keberanian.

Tapi, semakin sering Ibu melatihnya…
semakin kuat rasa percaya diri Ibu bahwa:

“Aku layak didengar. Aku layak membangun percakapan.”

Dan ini adalah bagian dari self-actualization yang kita bahas minggu lalu.
Bertumbuh tidak harus sendirian. Konten bisa jadi jalan kita saling terhubung.

Jadi, Mulai Hari Ini…

Lihat konten terakhir yang Ibu buat.
Sudahkah ada ajakan untuk bicara? untuk bereaksi? untuk melangkah?

Kalau belum, yuk coba mulai.

Bukan karena kejar viral. Tapi karena kita ingin membangun hubungan. 🌱
Hubungan yang tumbuh dari kejujuran, bukan kesempurnaan.

Kalau kamu ingin belajar menyusun konten yang tidak hanya bagus, tapi juga bernyawa Guidebook ngonten dengan hati + ngobrol dengan saya selama 30 menit bisa kamu dapatkan disini.
Atau, DM aku di Instagram @ibunyaboemi kalau ingin ngobrol soal konten yang relate, jujur, dan bermakna. Kita tumbuh sama-sama 🌿

Reply

or to participate.